Tak pernah
terbayangkan sebelumnya bahwa seorang anak bisa menjadi tempat belajar bagi
orang dewasa. Kita orang dewasa terkadang merasa segalanya telah lebih baik
dibandingkan dengan seorang anak kecil yang bahkan belum bisa membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk. Tidak
jarang kita meremehkan pendapat-pendapat mereka karena merasa bahwa pendapat
mereka kekanak-kanakan dan kurang dewasa, sehingga dengan mudahnya kita menyepelekan
mereka.
Kenyataannya,
kita justru bisa lebih banyak belajar kepada anak-anak untuk beberapa hal yang
bahkan sangat fundamental. Lihatlah betapa mereka setiap hari ceria dan
bersenang-senang, tidak seperti kita orang dewasa yang setiap harinya diisi
dengan kepenatan dan bahkan stress yang berkepanjangan karena tekanan-tekanan
yang kita dapatkan dari kantor, rumah, dan lingkungan sekitar. Tidak
jarang hal-hal seperti ini membuat kita orang dewasa bahkan kehilangan senyum,
bagaimana dengan keceriaan? Hampir sama sekali hilang dari raut wajah kita.
Mimpi,
seorang anak kecil sangat pandai bermimpi dan berfantasi. Mereka bisa
membayangkan hal-hal yang menakjubkan dan terkadang diluar nalar orang dewasa
yang dipenuhi oleh ukuran logika. Bukankah banyak hal yang sebelumnya dibilang
di luar nalar? Wright bersaudara sebelumnya dicibir dan ditertawakan karena
ingin terbang. Tapi lihatlah sekarang, kita bisa mencapai benua lain hanya
dalam hitungan jam adalah jasa dari mimpi dan fantasi mereka.
Tetapi
satu hal yang sangat perlu dipelajari dari seorang anak kecil adalah, bagaimana
ketika ia bermasalah dengan temannya. Seorang anak kecil akan sangat mudah
kembali berteman dengan temannya. Anak kecil mudah sekali memberikan maaf
kepada temannya walaupun sebelumnya mereka bertengkar. Lihatlah kita orang
dewasa, bagaimana kita menyimpan dendam terhadap teman apabila kita menemukan
masalah. Tidak jarang, alih-alih menyelesaikan masalah dan kembali berteman,
malahan kita memutus tali pertemanan. Bahkan menyimpan dan membawa dendam
hingga menularkan dendam tersebut kepada orang yang tidak bersalah dan tidak
perlu mengetahui permasalahan kita.
Mari kita banyak membaca dan belajar, termasuk
membaca dan belajar pelajaran dari apa yang anak kecil lakukan. Pepatah mengatakan “lihatlah apa yang disampaikan, jangan lihat siapa yang
menyampaikan”. Analoginya, telur dan maaf tahi ayam sama-sama keluar dari
pantat ayam, tetapi telur bisa kita ambil karena bersifat baik dan bermanfaat sedangkan tahinya kita buang karena kurang bermanfaat. Begitulah
seharusnya kita belajar, ambil dan ikuti yang bermanfaatnya siapapun yang memberi dan
buang yang mudharatnya.
0 comments:
Posting Komentar